Suatu penelitian menyebutkan, dengan mengubah gaya hidup, berarti kita telah menghambat 70% pertumbuhan sel kanker. Tertarik? Ikuti jurus jitu di bawah ini!
Dalam catatan sejarah kesehatan, kanker sebenarnya bukanlah tergolong penyakit baru. Berdasar penelitian para ahli arkeologi, penyakit ini telah bersama manusia sejak awal zaman. Belakangan, penyakit yang diderita sekitar 7 juta penduduk dunia ini terus meningkat. Tak mengherankan jika kanker menjadi penyakit yang paling ditakuti semua orang. Yang mengkhawatirkan lagi, kemampuan pakar untuk mengobati kanker hingga kini masih terbatas. Kalaupun ada, biayanya mahal. Bahkan kemampuan para ahli dalam mengobati kanker tetap saja tak sebanding dengan peningkatan jumlah penderita penyakit ini dari tahun ke tahun. Jalan penyelesaian yang paling baik adalah pencegahan, yaitu dengan mengikuti gaya hidup yang benar, mengenali tubuh sendiri, serta menyusun strategi makan.
1. Gaya Hidup
Stop rokok
Hampir 90% kanker paru-paru disebabkan racun dari asap rokok. Malah belakangan, tembakau dalam rokok juga mengandung 4000 macam racun yang menimbulkan jenis kanker lainnya, seperti kanker usus, kulit, pankreas, kandung kemih, dan leher rahim. Sebuah penelitian di Belanda menemukan, perokok mempunyai risiko terkena kanker 3 kali lipat lebih besar ketimbang non perokok.
Yang non perokok juga harus bersiap terhadap bahaya asap rokok di sekitarnya. Karena setiap Anda menarik nafas pada saat bau rokok tercium, maka Anda pun ikut menghisap jutaan karsinogen yang terkandung dalam asap rokok.
Tak hanya itu, ternyata molekul nikotin rokok sangat mudah melekat di mana pun. Dan, molekul ini baru benar-benar akan hilang, jika ruangan bebas rokok setidaknya dalam jangka waktu dua minggu.
Seks aman
Sering berganti pasangan tak hanya berisiko terjangkit penyakit menular akibat hubungan seks, tetapi juga memperbesar risiko terkena kanker leher rahim dan lever. Empat dari lima kasus kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi human papiloma virus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seks.
Pemakaian kondom memang bisa mengurangi risiko terkena kanker. Namun tidak berarti Anda aman sepenuhnya. Dari penelitian Center for Disease Control and Prevention, Atlanta, menunjukkan HPV dapat ditularkan dari kontak kulit dengan kulit, dan area lain yang belum tentu seluruhnya terlindungi kondom.
Jangan malas ke dokter
Melakukan beberapa tes di klinik atau rumah sakit merupakan cara efektif mengetahui adanya kanker sejak dini, misalnya Pap smear untuk mencegah kanker leher rahim dan mamogram untuk kanker payudara.
Olahraga
Dengan berolahraga, berarti Anda juga mengurangi pertumbuhan karsinogen dalam tubuh. Tak harus lari maraton sampai tubuh basah berkeringat, tapi cukup dengan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari. Itu saja sudah membuat Anda lebih sehat. Telah dibuktikan bahwa wanita yang aktif mempunyai risiko terkena kanker usus 50% lebih rendah daripada wanita yang kurang banyak gerak.
Menyusui
Pemberian ASI oleh wanita yang baru melahirkan akan mengurangi jumlah hormon estrogen sekaligus juga melindungi diri dari kemungkinan terkena kanker payudara, ovarium, dan endometriosis.
Jauhi alkohol
Alkohol meningkatkan penyebaran sel-sel kanker payudara, mempertinggi risiko terkena kanker usus dua sampai tiga kali lipat, dan memicu terjadinya kanker hati. Alkohol juga mengandung nitrosamin, salah satu senyawa penyebab kanker. Selain itu, alkohol menurunkan kekebalan tubuh, sehingga sel-sel alami pelawan kanker tidak dapat bekerja.
2. Akrab dengan Tubuh Sendiri
Manjakan kulit
Istilah krim tabir cahaya atau Sun Protection Filter (SPF) mungkin tak asing lagi untuk sebagian besar kaum wanita. Tapi tahukah Anda bahwa menggunakan krim yang mengandung SPF saja tidak cukup untuk menghindari kanker kulit? Buktinya, semakin banyak orang berusia 25 hingga 29 tahun terkena Melanoma, salah satu jenis kanker kulit.
Ikuti langkah pencegahan kanker kulit di bawah ini:
- Gunakan kosmetik yang mengandung SPF 15 atau lebih. Lebih baik lagi jika kosmetik itu ditambahkan unsur micronized zinc oxide, titanium dioxide, atau avobenzene. Pakailah secukupnya.
- Kenakan T-shirt, olesi tubuh dan wajah dengan krim tabir surya, dan jangan lupakan topi. Begitulah cara orang Barat 'berhadapan' dengan matahari.
Waspadai perubahan
Semakin mengenal tubuh, semakin cepat Anda mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Pengenalan tubuh penting terutama untuk mencegah kanker payudara dan kanker kulit. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan sendiri. Caranya, perhatikan payudara Anda baik-baik setiap 7-10 hari setelah menstruasi di bawah pancuran air dan dengan bantuan kaca. Perhatikan bila terjadi perubahan tertentu.
Sedangkan untuk memeriksa adanya kanker kulit, Anda memerlukan cermin besar, cermin kecil dan lampu yang terang, serta bantuan seseorang. Biasanya tanda kanker kulit terdapat di punggung dan leher. Tapi perhatikan juga bagian tersembunyi lainnya, termasuk jemari, telapak kaki dan kulit kepala. Waspadai tahi lalat yang berubah ukuran, warna atau mempunyai bentuk 'aneh'. Juga jika besarnya melebihi peraut pensil.
Simak riwayat penyakit keluarga
Hingga kini kanker masih sulit terdeteksi dini. Karena itu Anda perlu mengecek riwayat penyakit keluarga Anda. Konon, jenis kanker kulit, payudara, pankreas, kandung kemih, leher rahim, hati, paru-paru, usus, dan rahim seringkali berkaitan dengan riwayat penyakit keluarga. Mereka yang mempunyai riwayat kanker dalam keluarga harus menjalani pemeriksaan kanker lebih awal dibanding orang lain. Pemeriksaan ini harus dimulai 10 tahun lebih awal dari saat usia anggota keluarga itu terdiagnosis kanker.
3. Susun Strategi Makan
Jadilah si penggemar sayur
Perbanyak makan sayur dan buah. Jika Anda makan sayur dan buah sedikitnya 5 kali sehari, berarti Anda telah menurunkan 20% risiko terkena kanker, terutama kanker pankreas, kandung kemih, paru-paru dan usus.
Makan dengan porsi tepat
Tak bisa dipungkiri badan gemuk, berarti kelebihan lemak. Semakin banyak lemak bertumpuk, semakin banyak pula penumpukan hormon estrogen dan insulin yang bisa menimbulkan tumor. Penelitian di University of Minnesota di Minneapolis menunjukkan, wanita dengan kelebihan berat di pinggang berisiko terkena kanker ovarium dua kali lebih tinggi daripada wanita yang kelebihan berat di sekitar paha, pantat atau panggul.
Kurangi konsumsi lemak. Gantilah mentega dengan minyak zaitun, misalnya. Kurangi makan daging, terutama daging berwarna merah untuk mencegah kanker usus, payudara dan pankreas. Jika Anda memang terbiasa mengkomsumsi daging, batasi dan ambil bagian daging yang tak berlemak.
Dikutip dari : Femina No. 34/XXIX/Agustus 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar